“Kroscek data pasien jiwa yang ada dikelurahan masing-masing oleh kader jiwa sangat penting, sehingga puskesmas memiliki data yang benar terkait jumlah pasien jiwa yang ada termasuk penangananya” Silverina Koesoemawati, SKM., M.MKes., Kepala Puskesmas Manguharjo Kota Madiun
Madiun, 30/9/2020, Bertempat di ruang pertemuan Puskesmas manguharjo Kota Madiun, dihadiri kader kelurahan Winongo dan Manguharjo, Puskesmas Manguharjo mengadakan sosialisasi dan penyuluhan KIE Keswa Monitor dan Evaluasi Kader Jiwa.
Melalui sambutannya, Silverina Koesoemawati menyampaikan posyandu jiwa di Winongo segera dibentuk sehingga setelah pandemi berakhir kegiatan posyandu jiwa segera dapat dilaksanakan.
Beliau juga mengingatkan kepada tamu undangan yang hadir, salah satu cara untuk memutus rantai covid adalah dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, pola hidup danĀ daya tahan tubuhlah yang bisa mencegah masuknya virus kedalam tubuh.
S. Harwanto, pelaksana program jiwa puskesmas Manguharjo, selaku narasumber mengatakan penyembuhan pasien gangguan jiwa tidak hanya melalui pengobatan namun terapi dalam bentuk kerja bisa menjadi salah satunya serta kondisi keluarga menentukan kesembuhan pasien jiwa.
Kehadiran Posyandu jiwa juga bisa menjadi salah satu terapi yang bisa memperbaiki jiwa yang terganggu pada pasien dengan berbagai kegiatan, Harwanto mencontohkan banyak kasus pasien jiwa sembuh dengan memberikan mereka aktifitas kerja yang bisa menekan stresor yang ada.
Memang kesembuhan siswa dipengaruhi banyak faktor terutama keluarga, namun dengan kehadiran para kader jiwa bisa mengembalikan rasa dihargai sebagai manusia pada penyandang gangguan jiwa yang selama ini mungkin terabaikan, tandas Harwanto.
Kegiatan kali ini disamping untuk memberikan pemantapan bagi kader jiwa jiga bertujuan untuk sinkronisasi data dengan banyaknya kasus jiwa di wilayah kerja Puskesmas Manguharjo, dengan sinkroninasi ini harapannya data pasien akan lebih akurat.
Lebih jauh dengan adanya evaluasi ini semua pasien jiwa dapat termonitor dan dapat dilakukan pengobatan, serta dapat dilakukan edukasi dan melanjutkan pemantauan pengobatan bagi pasien jiwa yang baru pulang dari rumah sakit jiwa.
Sudah barang tentu kegiatan ini bukan perkara mudah mengingat, banyak hambatan diantaranya ODGJ yang susah untuk datang ke Posyandu, tidak merasa sakit jiwa, tidak punya waktu baik pasien itu sendiri atau keluarga yang mengantar hingga ODGJ yang susah diarahkan.
Namun dengan berbagai hambatan diatas harapannya tidak menjadi kendala bagi kader jiwa untuk kembali memberikan perhatian serta edukasi kepada pasien jiwa dan keluraganya untuk terus memantau demi kesembuhan paseien jiwa hingga bisa kembali menjadi manusia seutuhnya.
Tetap berinternet sehat, lindungi data diri dan keluarga , biajk dalam bermedia sosial, jauhi HOAX dan Isu SARA demi kesatuan dan persatuan, tetap jaga kesehatan dan patuhi protokol kesehatan demi kita bersama. AW-KIM Winongo
More Stories
KIM HACKATHON 2023
KEL. WINONGO sebagai DESA SENSOR MANDIRI
PRA MUSRENBANG TAHUN 2024 KEL. WINONGO