23 November 2024

KIM WINONGO

Komunikatif Informatif Peduli Masyarakat

Tak hanya pemberitaan, KIM Winongo juga adakan pelatihan batik

“Inovasi dan keperdulian (pelatihan oleh KIM) seperti inilah yang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat ditengah pandemi untuk meningkatkan dan menggerakkan perekonomian” Agus Jatmika, Amd. Lurah Winongo

Kehadiran Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) ditengah masyarakat tidak hanya dalam bentuk deseminasi informasi berupa berita saja namun juga bisa dalam bentuk kegiatan lain seperti pelatihan dan pendidikan, hal ini disadari betul oleh KIM Winongo, hingga sesuai program kerja KIM Winongo tahun 2020 ini, sabtu 21 November 2020, bertempat di Jalan Maudara KIM Winongo mengadakan pelatihan batik tulis bagi anggota dan warga sekitar dan launching motif khas yang diberi nama Parang Kenanga sebagai batik khas Winongo.

Bersumber dana mandiri dan bantuan donatur, kegiatan pelatihan ini dihadiri tak kurang sepuluh peserta, jumlah yang sedikit memang, namun keputusan ini diambil karena KIM tetap berpatokan pada protokol kesehatan khusunya pembatasan sosial.

Dibuka langsung oleh Lurah Winongo, pelatihan diadakan secarra sederhana namun tidak mengurrangi esensi pelatihan. Agus Jatmika Lurah Winongo mengapresiasi apa yang dilakukan oleh KIM ini.

Senada dengan Lurah Winongo, Sudarmono juga mengapresiasi kegiatan ini, dan harapannya kedepan bisa dibuat dalam kegiatan yang lebih besar dan LPMK siap untuk menyokong kegiatan kedepan.

Menggandeng narasumber Eny Suwito peemilik galeri batik Kenanga Mulyo yang beralamat dijalan Wiraraja Kelurahan Winongo, peserta pelatihan mendapat penjelasan mengenai teknik membatik mulai bagaimana cara mencanting hingga proses pewarnaan dan penguncian warna, yang langsung dipraktikkan oleh peserta.

Menurut Heri Vita Winarko selaku ketua panitia kegiatan dalam laporannya kegiatan ini disamping untuk memberikan keterampilan kepada anggota juga harapannya terbuka lapangan kerja baru dan yang paling utama batik tulis sebagai warisan dunia yang telah ditetapkan UNESCO lestari di Kelurahan Winongo dengan harapan besar kawasan maudara menjadi kampung batik di kelurahan Winongo.

Bowo salah satu warga sekaligus sesepuh lingkungan mengharapkan pelatihan ini tidak berhenti hanya sampai disini tapi ada keberlanjutan, bahkan ia berharap KIM mampu meneruskan kegiatan ini hingga mampu jual.

Ditambahkan banyak pelatihan bahkan setingkat kementerian setelah pelatihan selesai tidak ada kelanjutannya, istilah orang jawa, “bar pelatihan ya wis bar” (setelah selesai pelatihan yan sudah). Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi KIM kedepan.

Tetap berinternet sehat, bijak dalam bermedia sosial, lindungi data pribadi dan keluarga agar tidak disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab, jauhi HOAX dan isu SARA serta patuhi protokol kesehatan, selalu gunakn masker setiap keluar rumah dan jaga jarak aman bila dikerumunan. AW-KIM Winongo